BAB 8
RETURN DAN RISIKO : PENDAHULUAN
1.1
Perhitungan Return
Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu
return saham sesungguhnya (realized return) dan return
yang diharapkan atau return ekspektasi. Return
sesungguhnya merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung dari selisih
harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedangkan return ekspektasi
adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan
datang.
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan
menjadi dua: (1) return reaisasi merupakan return yang telah terjadi, (2)
return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
di masa yang akan datang. Berdasarkan pengetian return, bahwa return suatu
saham adalah sama hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung
selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya
dengan mengabaikan deviden, maka dapat ditulis rumus (Ross et al.,2003:238).
1.2
Perhitungan
Tingkat Keuntungan ( Return ) yang Diharapkan dan Risiko
Risiko diartikan sebagai
kemungkinan penyimpanan dari hasil yang diharapkan. Untuk
mengoperasionalkan definisi tersebut, kita bisa menggunakan standar
deviasi untuk menghitung dispersi (penyimpanan) dari hasil yang
diharapkan. Dengan demikian standar deviasi kita gunakan untuk mengukur risiko,jadi, semakin
besar standar deviasi tingkat keuntungan suatu aset, semakin tinggi risiko aset
tersebut.
Misalkan
ada dua aset A dan B. Kemudian, kita memperkirakan beberapa skenario di
masa mendatang dengan probabilitas dan tingkat keuntungan (return) yang
terjadi. Gambaran dapat dihitung seperti berikut :
Perhitungan
Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
Kondisi Perekonomian
|
Probabilitas
|
Muamalah
(A) %
|
Syariah
(B) %
|
Sangat baik
Baik
Normal
Jelek
Sangat jelek
|
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
|
25
15
7,5
5
2,5
|
3
5
6
6,5
7
|
Tingkat keuntungan yang
Diharapkan
|
11%
|
5,5%
|
Perhatikan bahwa probabilitas berjumlah
satu (0,20+0,2+0,2+0,2+0,2=1). Ada dua hukum probabilitas, yaitu :
1. Jumlah
probabilitas harus sama dengan 1
2. Nilai
probabilitas harus besar atau sama dengan nol.
Kedua hal tersebut merupakan
persyaratan dari probabilitas.
Berapa tingkat keuntungan dan risiko untuk aset
Muamalah dan Syari’ah? Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected
return) bisa dihitung sebagai berikut ini.
E(RMuamalah) = 0,20 (25%) +
0,20 (15%) + 0,20 (5%) + 0,20 (2,5%) = 11%
E(RSyariah) = 0,20 (3%) +
0,20 (5%) + 0,20( 6%) + 0,20 (6,5) + 0,20 (7%) = 5,5%
Hal tersebut terlihat bahwa tingkat
keuntungan yang diharapkan untuk saham Muamalah lebih tinggi dibandingkan
Syariah. Risiko untuk menentukan daya tarik investasi Muamalah dan
Syariah bisa dihitung dengan menghitung standar
deviasi return masing-masing saham.
Perhitungan standar deviasi untuk
masing-masing saham dapat dilakukan sebagai berikut ini :
Pertama kita menghitung
varians return untuk masing-masing saham. Setelah varians ditemukan,
standar deviasi dihitung sebagai akar dari varians return tersebut.
σA2 = 0,25 (20 – 9)2 +
0,25 (10 – 92) + 0,25 (7,5 – 92) + 0,25 (5 – 9)2 +
0,25 (2,5 – 9)2 = 36,5
σA =
(36,5)1/2 = 6,04%
σB2 = 0,25(2,5 – 5,2)2 +
0,25 (4 – 5,2)2 + 0,25 (6 – 5,2)2 +
0,25 (6,5 –5,2)2 +
0,25(7 – 5,2)2
= 2,68
σB = (2,68)1/2 = 1,69%
Dalam perhitungan di
atas, penyimpanan dari mean (return yang
diharapkan) dikuadratkan. Cara semacam itu dilakukan karena jika
tidak kuadratkan, penyimpangan positif
dan negatif akan cenderung menghasilkan angka nol jika dijumlahkan.
Contoh diatas juga
menunjukkan angka-angka yang diharapkan, yaitu semakin tinggi risiko suatu
asset, maka semakin tinggi pula keuntungan yang diharapkan dari
aset tersebut. Dalam pasar efisien, hal semacam itu yang akan
terjadi. Namun demikian, jika pasar efisien masih ada
ketidaksempurnaan pasar, kita bisa mengharapkan aset yang mempunyai
tingkat keuntungan yang tinggi tetapi mempunyai risiko yang rendah.
Secara umum, formula
untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko (standart
deviasi) dari tingkat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut ini :
E(R) = Σ pi Ri (2)
σR2 = Σ pi (Ri – E(R) )2 (3)
σR = (ōR2)1/2 (4)
Dimana :
E(R) = tingkat
keuntungan yang diharapkan
Pi =
probabilitas untuk kondisi/scenario i
Ri = return atau
tingkat keuntungan pada scenario i
σR =
standar deviasi return (tingkat keuntungan)
σR2 = varians return (tingkat
keuntungan)
2.
RETURN DAN RISIKO DALAM KONTEKS POTOFOLIO
2.1 Tingkat Keuntungan Yang diharapkan
Portofolio adalah
gabungan dari dua aset atau lebih. Definisi portofolio menurut kamus
ekonomi islam adalah kumpulan surat berharga, termasuk saham, obligasi, dan
sebagainya. Dalam contoh di atas, jika aset A dan B digabungkan menjadi portofolio
dengan proporsi masing-masing 50%. Tingkat keuntungan portofolio merupakan
rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya.
Misalnya portofolio tersebut diberi simbol dengan
P, maka tingkat keuntungan P adalah :
E(Rp) = 0,5 (9) +
0,5 (5,25) = 7,13%
Dengan kata lain,
formula tingkat keuntungan yang diharapkan untuk suatuportofolio
bisa dituliskan sebagai berikut :
E(RP) = ΣX1 E(R1)
Dimana:
E(Rp) =
tingkat keuntungan yang diharapkan untuk fortofolio
X1 =
proporsi (bobot) untuk aset individual i
E(R1) =
tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset individual i
2.2 Risiko Portofolio
Kovarians Dua Aset
Perhitungan portofolio
lebih kompleks. Resiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata tertimbang
dari resiko individualnya. Resiko (varians) portofolio, untuk portofolio dengan
dua aset, dapat dihitung sebagai berikut :
σp2 =
XA2ōA2 + XB2 + 2XAXB ōAB
Dimana :
XA dan
XB = proporsi investasi untuk aset A dan B
σA2 dan ōB2 =
varians return aset A dan return B
σAB =
kovarians return aset A return aset B
Dari term-term di
atas, hanya term σAB (koefisien return aset Muamalah
dengan Syariah) yang belum kita bicarakan. Kovarians return dua
aset mengukur arah pergerakan dua aset tersebut. Misalnya kita mempunyai
plot return dua aset X dengan Y dan X dengan Z.
Kovarians antar dua
aset dihitung dengan formula sebagai berikut ini :
σAB = Σ
P1 (RAi – E(RA)) (RBi – E(RB))
Dimana:
pi = probabilitas
untuk skenario i
RAi –
RBi = return asset
A dan B untuk skenario i
E (RA),
E (RB) = expected return untuk asset A dan B
2.3 Koefesiensi Korelasi
Meskipun
kovarians bisa memberi gambaran arah pergerakan dua asset, tetapi
angka kovarians sensitive terhadap unit pengukuran. Misalkan dalam contoh
diatas, return tidak dinyatakan presentase, tetapi dalam sedimal.
Sebagai contoh,return sekuritas M dan S pada kondisi sangat baik adalah
0,2 dan 0,025, dan seterusnya. Kovarians yang dihitung dari table diatas.
Apakah dengan demikian arah pergerakan dengan unit decimal lebih kecil
dibandingkan -9,80 dari table diatas. Apakah dengan demikian arah pergerakan
dengan unit decimal lebih kecil dibandingkan dengan unit presentase? Jawabanya
tidak, karena tidak tahu data untuk keduanya pada dasarnya sama, hanya berbeda
dalam unitnya.
Untuk menghilangkan
kelemahan tersebut, koefisien korelasi bias dihitung. Koefisien tersebut biasa
dihitung sebagai berikut :
σMS = rMS σM σM atau rMS = σMS/ σM σS
σMS = rMS σM σM atau rMS = σMS/ σM σS
Dimana :
rMS = korelasi antara return asset M
dengan return asset S
Dengan menggunakan contoh di atas, korelasi antara return asset M dengan return asset S bias dihitung sebagai berikut ini :
Dengan menggunakan contoh di atas, korelasi antara return asset M dengan return asset S bias dihitung sebagai berikut ini :
RMS = σMS/
σM σM
=
-9,80 / (6,04 x 1,69)
=
-0,96
2.4 Efek Diversifikasi
Diversifikasi
dilakukan untuk meminimalisir risiko kerugian pada investor. Risiko portofolio
seperti halnya pendapat para pakar keuangan mengatakan bahwa jangan menaruh
telur pada ranjang yang sama karena apabila ranjang tersebut jatuh maka semua
akan pecah dan jika telur-telur tersebut diletakkan di keranjang yang berbeda,
maka jika keranjang yang satu jatuh masih ada telur-telur di keranjang yang
lain. Dengan kata lain, diversifikasi yaitu seorang investor meletakkan
sahamnya tidak pada satu tempat saja.
Secara
umum, jika jumlah aset dalam portofolio ditambah (ditambah secara random) ada
kecenderungan risiko portofolio tersebut semakin mengecil. Semakin
ditambah jumlah asetnya, maka penurunan portofolio semakin
kecil. Dengan kata lain, risiko akan semakin menurun dengan tingkat
penurunan yang semakin melambat dengan ditambahnya jumlah aset dalam
portofolio.
3.
1 Set yang Efesien
Portofolio yang efisien (efficient
portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi
terbesar dengan resiko yang sudah tertentu atau memberikan resiko yang terkecil
dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat
ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian
meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio yang efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko
portofolio.
Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk
portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan porofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set
atau attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua
kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat
dipilih oleh investor. Akan tetapi investor yang rasional tidak akan memilih
portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan
porofolio yang efisien. Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut
dengan efficient set atau efficient frontier.
Dua aktiva yang
membentuk portofolio dapat berkorelasi antara lain :
Korelasi Positif
Sempurna : Dua buah aktiva A dan B, yaitu = +1
Tidak Ada Korelasi
Antara Sekuritas : Dua Aktiva A dan B, yaitu = 0
Korelasi Negatif
Sempurna : Dua Buah Aktiva A dan B, yaitu = -1
4.1 Risiko Dan Return Portofolio Dengan Lebih
Dari Dua Aset
Problem utama yang
dihadapi setiap investor adalah menentukan sekuritas beresiko mana yang harus
dibeli. Karena satu portfolio merupakan kumpulan sekuriatas, masalah ini
bagi investor sama dengan memilih portfolio yang optimal dari suatu
portfolio yang ada.
Untuk mengantisipasi
hal tersebut di atas, maka dilakukan upaya meminimalisasi kerugian dengan
portfolio investasi. Investor yang dilakukan biasanya bukan pada satu instrumen
pasar modal, tetapidikombinasi dengan instrumen pasar modal lain. Atau dapat
dikatakan, portfolio adalah sekumpulan investasiatau gabungan dari 2 atau
lebih surat berharga. Tujuan utama dari kombinasi ini adalah rencana
investasi yang paling aman dengan keuntungan yang maksimal dan resiko yang
minimal.
Langkah-langkah yang disarankan oleh John Dickinson
(1974:6) dalam melakukan portfolio, yaitu:
1) Placement
analysis
Dalam langkah ini, investor melakukan pengumpulan
data, baik kuantitatif maupun kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan
dijadikan portfolio;
2) Portofolio
contruction
Pada langkah ini, investor mulai melakukan berbagai
alat investasi yang dapat memenuhi tujuan investasinya
3) Portofolio
selection
4.2 Menghitung
Return dan Resiko Portfolio
Formula untuk menghitung ekspektasi return suatu
portfolio, E(Rp) adalah sebagai berikut:
RUMUS : E(Rp) = Σ E(Ri) Xi
Keterangan:
E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu
porfolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas
Ri = satu outcome dari sekuritas
Xi = proporsi asset / dana yang diinvestasikan pada
saham i
5.1 Model Indeks Tunggal
Model
indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi
searah dengan indeks pasar. • Hal ini menyarankan bahwa return-return dari
sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response)
terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.
Dengan dasar ini, return sekuritas ke-i dapat
dirumuskan: Ri = ai + βi . RM ai = αi + ei Ri = αi + βi . RM + ei Keterangan: •
Ri = retrun sekuritas ke i • RM = tingkat retrun dari indeks pasar • ai =
kompenen dari retrun sekuritas ke-i • βi = beta (dibahas bab 11) • αi = nilai
ekspektasian dari return pasar yg independen thdp return pasar • ei = kesalahan
residu
Komponen
Model Indeks Tunggal • Model indeks tunggal membagi return sekuritas ke dalam
dua komponen utama, yaitu: 1.Komponen return yang unik dan independen terhadap
return pasar (αi). 2.Komponen return yang berhubungan dengan return pasar (βi).
Cara untuk mendapatkan 0,20, 20 dan 9 itu bagaimana ya
BalasHapus