Jumat, 17 November 2017

BAB 8 RETURN DAN RESIKO : PENDAHULUAN

BAB 8
RETURN DAN RISIKO : PENDAHULUAN

1.1            Perhitungan Return

Return saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu return saham sesungguhnya   (realized   return) dan   return   yang   diharapkan   atau   return ekspektasi. Return sesungguhnya merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung dari selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return reaisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berdasarkan pengetian return, bahwa return suatu saham adalah sama hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga   saham periode  berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, maka dapat ditulis rumus (Ross et al.,2003:238).




1.2            Perhitungan Tingkat Keuntungan ( Return ) yang Diharapkan dan Risiko
Risiko diartikan sebagai kemungkinan penyimpanan dari hasil yang diharapkan. Untuk mengoperasionalkan definisi tersebut, kita bisa menggunakan standar deviasi untuk menghitung dispersi (penyimpanan) dari hasil yang diharapkan. Dengan demikian standar deviasi kita gunakan untuk mengukur risiko,jadi, semakin besar standar deviasi tingkat keuntungan suatu aset, semakin tinggi risiko aset tersebut.
Misalkan ada dua aset A dan B. Kemudian, kita memperkirakan beberapa skenario di masa mendatang dengan probabilitas dan tingkat keuntungan (return) yang terjadi. Gambaran dapat dihitung seperti berikut :

Perhitungan Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
Kondisi Perekonomian
Probabilitas
Muamalah
(A) %
Syariah
(B) %
Sangat baik
Baik
Normal
Jelek
Sangat jelek
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
25
15
7,5
5
2,5
3
5
6
6,5
7
Tingkat keuntungan yang Diharapkan
11%
5,5%

Perhatikan bahwa probabilitas berjumlah satu (0,20+0,2+0,2+0,2+0,2=1). Ada dua hukum probabilitas, yaitu :
1.      Jumlah probabilitas harus sama dengan 1
2.      Nilai probabilitas harus besar atau sama dengan nol.
Kedua hal tersebut merupakan persyaratan dari probabilitas. 

Berapa tingkat keuntungan dan risiko untuk aset Muamalah dan Syari’ah? Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) bisa dihitung sebagai berikut ini.
E(RMuamalah) = 0,20 (25%) + 0,20 (15%) + 0,20 (5%) + 0,20 (2,5%) = 11%
E(RSyariah) = 0,20 (3%) + 0,20 (5%) + 0,20( 6%) + 0,20 (6,5) + 0,20 (7%) = 5,5%

Hal tersebut terlihat bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan untuk saham Muamalah lebih tinggi dibandingkan Syariah. Risiko untuk menentukan daya tarik investasi Muamalah dan Syariah bisa dihitung dengan menghitung standar deviasi return masing-masing saham.
Perhitungan standar deviasi untuk masing-masing saham dapat dilakukan sebagai berikut ini :
Pertama kita menghitung varians return untuk masing-masing saham. Setelah varians ditemukan, standar deviasi dihitung sebagai akar dari varians return tersebut.
σA2 = 0,25 (20 – 9)2 + 0,25 (10 – 92) + 0,25 (7,5 – 92) + 0,25 (5 – 9)2 + 
0,25 (2,5 – 9)2 = 36,5
σA  = (36,5)1/2 = 6,04%
σB2 = 0,25(2,5 – 5,2)2 + 0,25 (4 – 5,2)2 + 0,25 (6  – 5,2)2 + 0,25 (6,5 –5,2)2 + 
0,25(7 – 5,2)2
= 2,68
σB = (2,68)1/2 = 1,69%
Dalam perhitungan di atas, penyimpanan dari mean (return yang diharapkan)  dikuadratkan. Cara semacam itu dilakukan karena jika tidak kuadratkan, penyimpangan  positif dan negatif akan cenderung menghasilkan angka nol jika dijumlahkan.

Contoh diatas juga menunjukkan angka-angka yang diharapkan, yaitu semakin tinggi risiko suatu asset, maka semakin tinggi pula keuntungan yang diharapkan dari aset tersebut. Dalam pasar efisien, hal semacam itu yang akan terjadi. Namun demikian, jika pasar efisien masih ada ketidaksempurnaan pasar, kita bisa mengharapkan aset yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi tetapi mempunyai risiko yang rendah.
Secara umum, formula untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko (standart deviasi) dari tingkat keuntungan tersebut adalah sebagai berikut ini :
E(R) = Σ pi Ri                                            (2)
σR2 = Σ pi (Ri – E(R) )2                            (3)
σR = (ōR2)1/2                                            (4)

Dimana :
E(R)    = tingkat keuntungan yang diharapkan
Pi         = probabilitas untuk kondisi/scenario i
Ri        = return atau tingkat keuntungan pada scenario i
σR           = standar deviasi return (tingkat keuntungan)
σR2         = varians return (tingkat keuntungan)


2. RETURN DAN RISIKO DALAM KONTEKS POTOFOLIO

2.1     Tingkat Keuntungan Yang diharapkan
Portofolio adalah gabungan dari dua aset atau lebih. Definisi portofolio menurut kamus ekonomi islam adalah kumpulan surat berharga, termasuk saham, obligasi, dan sebagainya. Dalam contoh di atas, jika aset A dan B digabungkan menjadi portofolio dengan proporsi masing-masing 50%. Tingkat keuntungan portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan aset individualnya. Misalnya portofolio tersebut diberi simbol dengan P, maka tingkat keuntungan P adalah :
E(Rp) = 0,5 (9) + 0,5 (5,25) = 7,13%

Dengan kata lain, formula tingkat keuntungan yang diharapkan untuk suatuportofolio bisa dituliskan sebagai berikut :
E(RP) = ΣX1 E(R1)

Dimana:
E(Rp)   = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk fortofolio
X1          = proporsi (bobot) untuk aset individual i
E(R1)   = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk aset individual i


2.2     Risiko Portofolio
Kovarians Dua Aset
Perhitungan portofolio lebih kompleks. Resiko portofolio tidak hanya merupakan rata-rata tertimbang dari resiko individualnya. Resiko (varians) portofolio, untuk portofolio dengan dua aset, dapat dihitung sebagai berikut :
σp2 = XA2ōA2 + XB2 + 2XAXB ōAB

Dimana :
XA dan XB    = proporsi investasi untuk aset A dan B
σA2 dan ōB2 = varians return aset A dan return B
σAB                 = kovarians return aset A return aset B

Dari term-term di atas, hanya term σAB  (koefisien return aset Muamalah dengan Syariah) yang belum kita bicarakan. Kovarians  return dua aset mengukur arah pergerakan dua aset tersebut. Misalnya kita mempunyai plot return dua aset X dengan Y dan X dengan Z.
Kovarians antar dua aset dihitung dengan formula sebagai berikut ini :
σAB = Σ P1 (RAi – E(RA)) (RBi – E(RB))
Dimana:
pi                           =  probabilitas untuk skenario i
RAi – RBi             = return asset A dan B untuk skenario i
E (RA), E (RB)     = expected return untuk asset A dan B


2.3     Koefesiensi Korelasi
Meskipun kovarians bisa memberi gambaran arah pergerakan dua asset, tetapi angka kovarians sensitive terhadap unit pengukuran. Misalkan dalam contoh diatas, return tidak dinyatakan presentase, tetapi dalam sedimal. Sebagai contoh,return sekuritas M dan S pada kondisi sangat baik adalah 0,2 dan 0,025, dan seterusnya. Kovarians yang dihitung dari table diatas. Apakah dengan demikian arah pergerakan dengan unit decimal lebih kecil dibandingkan -9,80 dari table diatas. Apakah dengan demikian arah pergerakan dengan unit decimal lebih kecil dibandingkan dengan unit presentase? Jawabanya tidak, karena tidak tahu data untuk keduanya pada dasarnya sama, hanya berbeda dalam unitnya.

Untuk menghilangkan kelemahan tersebut, koefisien korelasi bias dihitung. Koefisien tersebut biasa dihitung sebagai    berikut :
σMS  = rMS σM σM      atau    rMS   = σMS/ σM σS

Dimana :
rMS   = korelasi    antara return asset         M dengan return asset S
Dengan menggunakan contoh di atas, korelasi antara return asset M dengan return asset S bias dihitung sebagai berikut ini :
RMS = σMS/ σM σM
         = -9,80 / (6,04 x 1,69)
       = -0,96


2.4     Efek Diversifikasi
Diversifikasi dilakukan untuk meminimalisir risiko kerugian pada investor. Risiko portofolio seperti halnya pendapat para pakar keuangan mengatakan bahwa jangan menaruh telur pada ranjang yang sama karena apabila ranjang tersebut jatuh maka semua akan pecah dan jika telur-telur tersebut diletakkan di keranjang yang berbeda, maka jika keranjang yang satu jatuh masih ada telur-telur di keranjang yang lain. Dengan kata lain, diversifikasi yaitu seorang investor meletakkan sahamnya tidak pada satu tempat saja.
Secara umum, jika jumlah aset dalam portofolio ditambah (ditambah secara random) ada kecenderungan risiko portofolio tersebut semakin mengecil. Semakin ditambah jumlah asetnya, maka penurunan portofolio semakin kecil. Dengan kata lain, risiko akan semakin menurun dengan tingkat penurunan yang semakin melambat dengan ditambahnya jumlah aset dalam portofolio.


3. 1    Set yang Efesien
          Portofolio yang efisien (efficient portfolio) didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang sudah tertentu atau memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko portofolio.
            Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan porofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Akan tetapi investor yang rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan porofolio yang efisien. Kumpulan (set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient frontier.
Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi antara lain :
Korelasi Positif Sempurna : Dua buah aktiva A dan B, yaitu = +1
Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas : Dua Aktiva A dan B, yaitu = 0
Korelasi Negatif Sempurna : Dua Buah Aktiva A dan B, yaitu = -1


4.1   Risiko Dan Return Portofolio Dengan Lebih Dari Dua Aset
Problem utama yang dihadapi setiap investor adalah menentukan sekuritas beresiko mana yang harus dibeli. Karena satu  portfolio merupakan kumpulan sekuriatas, masalah ini bagi investor sama dengan memilih  portfolio yang optimal  dari suatu portfolio yang ada.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, maka dilakukan upaya meminimalisasi kerugian dengan portfolio investasi. Investor yang dilakukan biasanya bukan pada satu instrumen pasar modal, tetapidikombinasi dengan instrumen pasar modal lain. Atau dapat dikatakan, portfolio adalah sekumpulan investasiatau gabungan dari 2 atau lebih surat berharga. Tujuan utama dari kombinasi ini adalah rencana investasi yang paling aman dengan keuntungan yang maksimal dan resiko yang minimal.
Langkah-langkah yang disarankan oleh John Dickinson (1974:6) dalam melakukan portfolio, yaitu:
1)       Placement analysis
Dalam langkah ini, investor melakukan pengumpulan data, baik kuantitatif maupun kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan dijadikan portfolio;
2)      Portofolio contruction
Pada langkah ini, investor mulai melakukan berbagai alat investasi yang dapat memenuhi tujuan investasinya
3)      Portofolio selection


4.2     Menghitung Return dan Resiko Portfolio
Formula untuk menghitung ekspektasi return suatu portfolio, E(Rp) adalah sebagai berikut:
RUMUS :  E(Rp) = Σ E(Ri) Xi
Keterangan:
E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu porfolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas
Ri = satu outcome dari sekuritas
Xi = proporsi asset / dana yang diinvestasikan pada saham i


5.1     Model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. • Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.
 Dengan dasar ini, return sekuritas ke-i dapat dirumuskan: Ri = ai + βi . RM ai = αi + ei Ri = αi + βi . RM + ei Keterangan: • Ri = retrun sekuritas ke i • RM = tingkat retrun dari indeks pasar • ai = kompenen dari retrun sekuritas ke-i • βi = beta (dibahas bab 11) • αi = nilai ekspektasian dari return pasar yg independen thdp return pasar • ei = kesalahan residu
Komponen Model Indeks Tunggal • Model indeks tunggal membagi return sekuritas ke dalam dua komponen utama, yaitu: 1.Komponen return yang unik dan independen terhadap return pasar (αi). 2.Komponen return yang berhubungan dengan return pasar (βi).

                                                                                  

1 komentar:

BAB 14 ANALISIS INVESTASI LANJUTAN

ANALISIS INVESTASI LANJUTAN: PENDEKATAN ADJUSTED PRESENT VALUE 1.             Metode Adjusted Present Value (APV) 1.1.     Kerang...